top of page

Desa Sade Lombok, Potret Kehidupan Suku Sasak

Pengaruh modernisasi di Lombok ternyata tidak berpengaruh pada sebagian kecil penduduk asli Lombok yang mendiami kawasan Rambitan. Dengan masih mempertahankan budaya asli Suku Sasak, masyarakat desa Sade Lombok bertahan dari waktu ke waktu. Bagi wisatawan yang berkunjung hedaknya menghormati budaya setempat. Maka jika anda akan berwisata ke Desa Sade harus mengumpulkan informasi yang diperlukan sebelum berwisata.

Lokasi Desa Sade Lombok

Meskipun Desa Sade Lombok merupakan desa yang masih mempertahankan budaya tradisional akan tetapi lokasi desa tradisional Suku Sasak ini tidak berada di kawasan terpencil. Anda bisa menuju Desa Sade Lombok dengan mudah dari Kota Mataram. Dengan menggunakan kendaraan sewaan yang bisa disewa di jasa sewa mobil Lombok yang banyak ditemukan di kota Mataram maka anda bisa ke Desa Sade dan juga ke destinasi wisata lainnya.

Lokasi desa komunitas Suku Sasak ini tepatnya di Desa atau Kelurahan Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Hendaknya ketika berwisata ke Desa Sade menggunakan paket wisata yang paket tersebut menyediakan seorang guide yang akan menemani liburan anda ke Desa Sade. Dengan menggunakan jasa guide komunikasi anda dengan komunitas Suku Sasak akan berjalan dengan mudah.

Tradisi Desa Sade Lombok

Tiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang unik yer,asuk tradisi yang ada pada masyarakat Lombok yang masih mempertahankan budaya leluhur. Untuk tradisi di Desa Sade Lombok yang paling terkenal adalah tradisi pernikahan dengan menculik calon mempelai wanita terlebih dahulu.

Proses ini diawali dengan penculikan terhadap seorang wanita yang akan dinikahi tanpa sepengetahuan orang tua gadis. Setelah pihak perwakilan dari pria mengungkapkan maksudnya kepada keluarga si gadis maka gadis akan dilepaskan dan baru melaksanakan pernikahan. Ada banyak pihak yang terlibat dalam tradisi ini diantaranya adalah tetua adat, keluarga wanita, kwluarga pria dan kerabat keluarga pria.

Seperti halnya desa wisata di Jogja dan juga daerah lainnya di Indonesia, pariwisata yang berbasis komunitas dan kearifan lokal biasanya terdapat sajian kesenian khas daerah masing-masing. Kesenian paling populer di Desa Sade adalah kesenian tarian adat. Tarian tersebut adalah tari Paresean, Tari Amaq Temenges dan Tari Gendang Belew. Gendang Beleq merupakan alat musik gendang khas Suku Sasak.

Biasanya atraksi tarian tersebut diselenggarakan pada hari-hari tertentu. Pada hari perayaan upacara adat selain tarian dan kesenian lainnya, makanan khas Suku Sasak juga disajikan. Selain ayam Taliwang, banyak masakan khas Lombok yang di sajikan dalam perayaan upacara adat.

Tenun Tradisional Khas Lombok

menenun merupakan aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari Suku Sasak. Hampir di tiap rumah dan keluarga Suku Sasak akan ditemukan aktivitas menenun. Konon penamaan Sasak juga dari suara saat menenun. Ketika benang dimasukkan satu persatu pada proses menenun maka akan timbul bunyi ‘sak..sak’ sehingga suku penenun tersebut dikenal dengan nama suku Sasak.

Karena pentingnya aktifitas menenun bagi suku Sasak, sampai sampai seorang wanita dewasa dari Suku Sasak baru diperkenankan untuk menikah jika ia sudah mahir menenun. Kain tenun khas Suku Sasak memiliki motif yang khas. Karena ditenun dengan cara tradisional dan memakan waktu yang cukup lama maka kain hasil tenunan suku Sasak meskipun mahal laris terjual. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Desa Sade dan membeli kain tenun tradisional tersebut untuk oleh-oleh.

Rumah Unik

Rumah tradisional di Desa Sade sangat unik. Denganbentuk yang tinggi tetapi memiliki pinru yang rendah. Pemasangan pintu yang rendah dimaksudakan agar tamu yang masuk ke rumah tradisional yang biasa disebut Bale Tani menghormati sang pemilik rumah dengan menunduk. Rumah adat ini keseluruhan terbuat dari bahan alam. Mulai dari atapnya yang dari ilalang yang dirapatkan. Lantainya dari tanah liat atau kayu dan dindingnya berasal dari anyaman bambu.

Keunikan lainnya adalah cara merawat rumah tradisional tersebut. Lantai rumah yang berasal dari tanah liat biasanya akan dipel dua kali dalam seminggu dan menggunakan bahan yang tidak umum dipakai yaitu kotoran kerbau. Meskipun lantai tersebut dipel menggunakan kotoran kerbau tetapi saat anda memasuki rumah adat tersebut tidak akan tercium bau kotoran kerbau. Memang itulah keunikan pariwisata Lombok.

Single Post: Blog_Single_Post_Widget
bottom of page